Modul pemeliharaan dan servis sistem AC (AIR CONDITIONER) BAB II
Kembali lagi dengan saya Fajar Sodiq
Mengenai postingan sebelumnya yang tidak lengkap terhubung dari penyediaan paragraf didalam blogger hanya terbatas.
Mengenai postingan sebelumnya yang tidak lengkap terhubung dari penyediaan paragraf didalam blogger hanya terbatas.
Sedangkan artikel yang akan dituliskan membutuhkan kapasitas paragraf yang cukup panjang, untuk lebih lebih lengkapnya saya menyarankan untuk membuka artikel sebelumnya, agar lebih mudah saya memberikan judul BAB yang berhubungan tentang artikel modul AC (AIR CONDITIONER).
Ini lanjut nya :
2. Nama-nama dan fungsi komponen utama AC
AC atau Air Condotioner adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara di dalam kabin agar penumpang dapat merasakan segar dan nyaman, Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah :
Compressor berfungsi untuk memompakan zat refrigerant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
Condensor berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah di kompresikan oleh kompresor dan mengubah zat refrigerant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).
Dryer/Receiver berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendingin yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receiver juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
Expansion Valve berfungsi mengabutkan refrigerant kedalam Evaporator, agar refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
Evaporator merupakan kebalikan dari Condensor yang berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin.
3. Cara kerja komponen AC
a. Compressor
Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Compressor
Compressor digerakkan oleh tali kipas/van belt dari puli engine. Perputaran kompressor ini akan menggerakkan piston/vane dan gerakan ini akan menimbulkan tekanan bagi refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya. Jenis compressor dapat dipisahkan sebagai berikut :
Tipe Reciprocating
-Tipe Crank
-Tipe Swash Plate
Tipe Rotary
-Tipe Through Vane
Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan Bolak-balik pada piston
-Tipe Crank
Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh karena itu pada kepala silinder (Valve Plate) terdapat dua katup isap (suction) dan katup penyalur (discharge) . Pada langkah turun, refrigerant masuk kedalam ruang silinder dan Evaporator, pada langkah naik refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke Condensor dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm`` menjadi 15kg/cm`` yang mengubah temperatur dari 0°C menjadi 70°C.
-Tipe Swash Plate
Tipe ini terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72° untuk kompresor 10 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe iniberfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap.
-Tipe Through Vane
Tipe ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder.
b. Kopling Magnet (Magnetic Clutch)
Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Peralatan intinya seperti : Stator, Rotor, dan Pressure Plate. Sistem kerja alat ini adalah Electro Magnetic.
CARA KERJANYA :
Puli kompresor selalu berputar oleh putaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi switch AC off, kompresor tidak akan berputar, dan kompresor hanya akan berputar apabila switch AC dalam posisi hidup/ON. Hal inidisebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar kompresor.
Kontruksi:
Puli kompresor pada poros kompresor dengan bantalan diantaranya menyebabkan pulu dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan kompresor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompresor.
c. Condenser
Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang cukuo tinggi (80°C). Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang berada dalam Condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibatkan terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari pergerakan mobil maupun isapan fan yang terpasang di belakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas oleh Condenser makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator. Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 57°C (Cooled Liquid).
d. Receiver/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receiver melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui dryer, Desiccant dan filter refrigerant cair naik. Dan keluar melalui lubang keluar (Outlet port) menuju ke Expansion Valve. Dryer, Disccant maupun filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang daoat menimbulkan karat maupun pembekuan refrigerant terutama pada Expansion Valve yang mana akan mengganggu siklus dari refrigerant. Bagian atas dari receiver/dryer di sediakan gelas kaca (sight glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi refrigerant.
e. Expansion Valve
Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan refrigerant kedalam Evaporator, maka lubangkeluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (orifice) konstan atau dapat di atur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperature yang di deteksi oleh sebuah sensor panas.
f. Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada Evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi Evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin. Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari almunium yaitu :
- Tipe Plate Fin
- Tipe Serpentine
- Tipe Drwan Cup
Untuk BAB II ini saya akhiri sampai cara kerja komponen AC, dan artikel selanjutnya saya akan menjabarkan tentang siklus pendingin AC.
Terimakasih masih mengikuti artikel ini
Semoga bermanfaat.
CARA KERJANYA :
Puli kompresor selalu berputar oleh putaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi switch AC off, kompresor tidak akan berputar, dan kompresor hanya akan berputar apabila switch AC dalam posisi hidup/ON. Hal inidisebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar kompresor.
Kontruksi:
Puli kompresor pada poros kompresor dengan bantalan diantaranya menyebabkan pulu dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan kompresor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompresor.
c. Condenser
Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang cukuo tinggi (80°C). Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang berada dalam Condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibatkan terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari pergerakan mobil maupun isapan fan yang terpasang di belakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas oleh Condenser makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator. Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 57°C (Cooled Liquid).
d. Receiver/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receiver melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui dryer, Desiccant dan filter refrigerant cair naik. Dan keluar melalui lubang keluar (Outlet port) menuju ke Expansion Valve. Dryer, Disccant maupun filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang daoat menimbulkan karat maupun pembekuan refrigerant terutama pada Expansion Valve yang mana akan mengganggu siklus dari refrigerant. Bagian atas dari receiver/dryer di sediakan gelas kaca (sight glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi refrigerant.
e. Expansion Valve
Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan refrigerant kedalam Evaporator, maka lubangkeluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (orifice) konstan atau dapat di atur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperature yang di deteksi oleh sebuah sensor panas.
f. Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada Evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi Evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin. Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari almunium yaitu :
- Tipe Plate Fin
- Tipe Serpentine
- Tipe Drwan Cup
Untuk BAB II ini saya akhiri sampai cara kerja komponen AC, dan artikel selanjutnya saya akan menjabarkan tentang siklus pendingin AC.
Terimakasih masih mengikuti artikel ini
Semoga bermanfaat.
Comments