Tune up ringan sepeda motor lengkap, bisa menambah performa motor part 1. Ikuti langkah-langkahnya!
Tune up sepeda motor secara berkala sangat bermanfaat untuk menjaga performa kerja mesin sepeda motor.
Langkah-langkahnya sebagau berikut :
A. Pengecekan Busi
Busi berfungsi untum memercikkan bunga api listrik di dalam ruang bakar. Kondisi pemakaian dapat di deteksi dengan melihat warna insator:
- Gelap kecoklat muda, menunjukkan kondisi bagus
- Warna sangat muda, menunjukkan pengapian tidak tepat atau campuran miskin
- Hitam, menunjukkan pembakaran bercampur dengan oli atau campuran kaya
Ukuran celah busi untuk motor type bebek (0,60-0,70mm)
Ukuran celah busi untuk motor type matic (0,80-0,90mm)
Ukuran celah busi untuk motor type sport (0,80-0,90mm)
B. Pemeriksaan Tekanan Kompresi
Standar tekanan kompresi pada motor 142-181 psi, 1.177 kpa, 10-13 kg/cm"
Langkah pemeriksaan
- Panaskan mesin terlebih dahulu sampai mencapai suhu kerja yang normal
- Matikan mesin, kemudian buka busi
- Masukkan alat pengukur kompresi tester pada lubang busi
- Putar gas pada posisi putaran penuh serta posisi chuck terbuka
- Engkol mesin dengan berulang-ulang sampai jarum pada kompresi tester tidak bergerak lagi
C. Pemeriksaan Oli Mesin
Untuk mengecek kapasitas oli perhatikan posisi oil level gauge jangan di sekrupkan pada waktu mengukur ketinggian permukaan oli.
Langkah pengecekan:
- Hidupkan mesin dua atau tiga menit pada posisi kendaraan berdiri tegak di tempat yang rata.
- Matikan mesin, buka oil level gauge dan hapuskan olj yang menempel pada gauge tersebut dengan kain bersih.
- Masukkan oil level gauge ke dalam mesin tanpa menyekrupkannya.
- Jumlah oli di dalam mesin tepat bila permukaan oli berada di antara batas Upper Level dan Lower Level. Bila oli kurang, tambahkan oli sampai dengan batas Upper Level.
D. Penyetelan Rem Depan Dan belakang
Rem pada sepeda motor berfungsi untuk memperlambat laju kendaraan, menghentikan dan memarkir kendaraan.
1. Rem Depan/tangan, jarak main bebas (10-20mm)
- Penyetelan utama di lakukan pada brake panel dengan cara melonggarkan lock nut dan memutarkan adjuster sesuai jarak main handle rem.
- Penyetelan berikutnya adalah pada stang stir, di lakukan dengan cara yang sama.
2. Rem belakang, jarak main bebas (20-30mm)
- Lakukan penyetelan pada brake panel belakang dengan cara memutar adjuster nut sesuai free play dari pedal rem.
E. Penyetelan Rantai Roda
Cara penyetelan
Pastikan posisi dudukan chain clip, sudah tepat pada tempatnya.
- Cari ketegangan rantai yang paling tegang lalu setel sesuai ukuran. Untuk cub (10-20mm), untuk sport (20-30mm)
- Bila sudah pas, tarik rantai kearah atas, pada saat mengkencangkan mur roda, untuk memastikan kedua penyetelan tidak berubah dari posisinya. Pastikan kedua setelan kiri dan kanan pada posisi skala yang sama.
F. Tekanan Udara Ban
Pengecekan.
- Pastikan arah panah pada ban searah putaran roda.
- Tekanan udara ban harus di pakai sewaktu ban dalam keadaan dingin.
Ukuran tekanan ban yang di anjurkan:
Depan : 175-200 kg/cm" atau 20-29 psi
Belakang : 200-225 kg/cm" atau 25-33 psi
G. Penyetelan Katup/Klep
Definisi.
- Jarak renggang klep di perlukan untuk mengatasi perubahan renggang klep akibat panas yang di alirkan dari ruang bakar.
- Bila jarak terlalu rapat, katup/klep menjadi tertekan terus selama mesin berputar, sehingga mengakibatkan kompresi berkurang, bahkan ada kemungkinan klep terbakar.
Pengertian Menyetel Renggang Klep.
- Mengukur jarak kerenggangan antara ujung tappet klep dengan ujung batang klep.
- Kerenggangan dapat terjadi bila mana pelatuk klep (rocker arm) dalam keadaan bebas, tidak tertekan oleh tonjolan pada noken as (cam shaft)
Syarat-syarat menyetel.
- Pemeriksaan dan penyesuaian renggang klep di lakukan pada kondisi mesin dingin. (dibawah 35°C/95F)
- Pemeriksaan dan penyesuaian renggang klep harus di lakukan pada saat piston di titik mati atas pada langkah kompresi.
Cara Mencari Langkah Kompresi
.. Putar rotor magnet (fly wheel) searah putaran mesin, sambil melihat klep IN. Apabila terlihat pelatuk (rocker arm) klep IN turun kemudian naik kembali, kemudian tepatkan tanda garis T pada magnet dengan tanda garis pada crank chase cover left, berarti piston sudah di titik mati atas (TMA) pada langkah kompresi.
Hasil Pengukuran Yang Tepat
- Saat feeler gauge di tarik terasa agak seret, tetapi tidak dapat di dorong kembali dan feeler gauge di masukkan lagi masih bisa.
- Pastikan bahwa pada permukaan feeler gauge tidak terdapat goresan coakan bekas tarikan.
Comments