Heboh, Terjadi Lagi Kasus Pernikahan Usia Dini Anak SD Nikahi Anak SMK, Ternyata Begini Alasannya!
Reski (13) dan mia (17) kembali hebohkan warganet. Keduanya telah melangsungkan akad nikah di usia yang dini
Pernikahan anak yang terbilang masih dibawah umur terjadi di kecamatan Uluere Bantaeng, Sulsel, sempat viral di dunia maya, jumat 31 Agustus.
Pasalnya, Reski yang baru saja lulus dari Sekolah Dasar mempersunting kekasihnya yang baru duduk di bangku kelas dua SMK di Bantaeng, Sarmila. Yang kini usianya masih 17 tahun.
Mahar yang dibawa oleh sang mempelai pria pun cukup terbilang fantastis, yakni Rp 56 juta lima ratus ribu. Pernikahan kedua sejoli ini pun tanpa sepengetahuan Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Uluere Bantaeng yang dilangsungkan di kediaman mempelai perempuan di desa Bonto Marannu, kamis 30 Agustus 2018.
Orang tua Sarmila mengungkapkan bahwa alasan keluarga bersedia menikahkan putri ketiganya atas permintaan anaknya sendiri. " uang panaiknya Rp 56,5 juta " ungkapnya.
Dalam pernikahan yang dijalankan, Sarmila terpaksa putus sekolah lantaran ingin fokus mengurus rumah tangganya. " saya mau berhenti sekolah, mau urus rumah tangga ", ujarnya.
Begitu pun Reski si mempelai pria, mengaku akan memilih menjalani hidup sebagai petani untuk mencari nafkah untuk istrinya. " saya akan berkebun, bawang, kentang dan lain-lain. Tidak mau melanjutkan sekolah lagi ". Katanya.
Source: fajaronline
Resource: @infokotamakassar
Repost: fajar sodiq
Pernikahan anak yang terbilang masih dibawah umur terjadi di kecamatan Uluere Bantaeng, Sulsel, sempat viral di dunia maya, jumat 31 Agustus.
Pasalnya, Reski yang baru saja lulus dari Sekolah Dasar mempersunting kekasihnya yang baru duduk di bangku kelas dua SMK di Bantaeng, Sarmila. Yang kini usianya masih 17 tahun.
Mahar yang dibawa oleh sang mempelai pria pun cukup terbilang fantastis, yakni Rp 56 juta lima ratus ribu. Pernikahan kedua sejoli ini pun tanpa sepengetahuan Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Uluere Bantaeng yang dilangsungkan di kediaman mempelai perempuan di desa Bonto Marannu, kamis 30 Agustus 2018.
Orang tua Sarmila mengungkapkan bahwa alasan keluarga bersedia menikahkan putri ketiganya atas permintaan anaknya sendiri. " uang panaiknya Rp 56,5 juta " ungkapnya.
Dalam pernikahan yang dijalankan, Sarmila terpaksa putus sekolah lantaran ingin fokus mengurus rumah tangganya. " saya mau berhenti sekolah, mau urus rumah tangga ", ujarnya.
Begitu pun Reski si mempelai pria, mengaku akan memilih menjalani hidup sebagai petani untuk mencari nafkah untuk istrinya. " saya akan berkebun, bawang, kentang dan lain-lain. Tidak mau melanjutkan sekolah lagi ". Katanya.
Source: fajaronline
Resource: @infokotamakassar
Repost: fajar sodiq
Comments